HADIAH BACAAN AL-QUR`AN & YAASIIN UNTUK MAYIT
Rasulullah salallahu alaihi wassalam tidak pernah memerintahkan hal tersebut, hal ini bisa disimpulkan karena tidak ada nash (dalil yang tegas dan terang) dan tidak juga dengan isyarat (sampai-sampai dalil isyarat pun tidak ada).Tidak pula ditemukan perbuatan atau riwayat dari seorangpun shahabat bahwa mereka pernah mengirim bacaan Qur’an kepada orang yang telah mati).
Bacaan Qur`an adalah peringatan bagi manusia yang masih hidup sebagaimana yang difirmankan Allah subhanahu wata`ala dalam
Adapaun menghadiahkan bacaan Al-Qur`an untuk kerabat, orang tua, atau siapa saja supaya mendapat kebaikan dari amalan bacaan tersebut sama hukumnya dengan menghadiahkan kepada mayit. Jelas hal ini bertentangan dengan Al-Qur`an
Kesimpulannya, apapun bacaan Al-Qur`an yang kita baca (Al-fatihah, Al-Ikhlas, Al-falaq, An-naas dan Yaasiin) kebaikannya tidak akan sampai kepada orang lain dan apabila kita berniat membacanya untuk menghadiahkannya kepada orang lain (masih hidup/sudah mati) adalah kesesatan dan tindakan bathil.
Hadist-hadist Tentang Fadhilah Membaca
Hadist pertama
“Barangsiapa membaca surat Yaasiin karena mencari keridhaan Allah TaĆ¢€™ala, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosanya yang telah lalu. Oleh karena itu, bacakan-lah
Hadist di atas lemah karena diantara sanadnya ada perawi yang tidak diketahui dengan jelas dan pasti. Hadist semacam ini disebut hadist mubham dan hadist mubham merupakan hadist lemah. Selanjutnya disebutkan dalam sanad hadist ini dari Abu Ustman dan bapaknya, Abu Ustman dan bapaknya tidak dikenal oleh ahli hadist, sehingga hadist semacam ini tergolong maj-hul (tidak diketahui) sehingga hadist semacam ini lemah.
Hadist kedua
“ Barangsiapa menziarahi kubur kedua orang tuanya setiap Jum’at dan membacakan
Hadist di atas palsu, dalam hadits ini ada ‘Amr bin Ziyad Abul Hasan ats-Tsaubani. Kata Ibnu ‘Adiy: “Ia sering mencuri hadits dan menyampaikan hadits-hadits yang BATHIL.” Setelah membawakan hadits ini, Ibnu ‘Adiy berkata: “Sanad hadits ini BATHIL, dan Amr bin Ziyad dituduh oleh para ulama memalsukan hadits.” Kata Imam Daruquthni: “Ia sering memalsukan hadits.”
Hadist-hadist di atas sering dijadikan sebagai sandaran amalan membaca
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany berkata: “Membacakan
Wallahu ta`ala a`lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar